kebencian dengan cinta bedanya setipis sayap anai-anai.

Pages

Jumat

An anomaly.

Di postingan kali ini, gue mau curhat. Curhat mulu? Au amat. HAHAHA nggak kok, gue cuman mau cerita..... ada yang aneh kayaknya dalam diri gue. Gue udah ngalamin beberapa kali, mimpi. Kalian juga pernah mimpi kan? Bedanya, mimpi gue bisa bersambung. -____-

Gue nggak tahu kenapa, dan anehnya lagi.... setiap mimpi gue yang bisa bersambung itu selalu mimpi yang horor. Kalau nggak dikejar-kejar psikopat gue-nya atau gue yang jadi psikopat. Sialan tuh mimpi. Gue mau cerita mimpi gue yang baru-baru aja, ya.

Di hari pertama, gue mimpi tentang.....
... gue dititipin dua anak perempuan oleh dua orang berbentuk siluet jadi gue nggak tahu mereka siapa. Dua anak perempuan itu berbeda karakter. Yang satu petakilan, yang satunya lagi pendiam. Dari awal gue udah nggak suka sama anak perempuan yang petakilan itu, dia selalu gangguin gue, lari-lari entah ke mana. Ke mana? Eh, gue ada di mana? Gue ada di rumah yang penerangannya redup, gue nggak tahu itu rumah siapa.

Sampai akhirnya, gue udah bosen sama tingkah anak perempuan yang petakilan itu. Gue ngambil pisau, dan selesai. Selesai nyawa bocah itu. Gue tetep megang pisaunya, gue ngeliatin mayat anak kecil itu. Gue bingung.

Dan, gue kebangun dari mimpi itu. Horor, gue langsung keringet dingin dan pusing-pusing. Emang sih, gue tidur nggak baca doa. -_-

Besoknya, gue dapet kelanjutan dari mimpi gue sebelumnya.

Saat itu, gue lagi ngeliatin anak perempuan yang pendiam itu. Gue senyum-senyum sendiri. Nggak lama, telepon rumah berdering. Gue angkat aja. Ini gue nggak tahu kenapa gue bisa tahu letak telepon rumahnya sedangkan rumahnya aja gue nggak tahu itu rumah siapa.

Penelepon: Halo?
Gue: Iya?
Penelepon: Baik-baik aja kan, anak saya?

What the..... gue langsung nyari-nyari kedua anak perempuan. Kedua?! Gue cuman nemuin satu!

Dimana anjirrrrr?! Woy, lo di mana? mungkin begitu batin gue, lengkap dengan ekspresi panik. Gue keliling-keliling rumah, nggak ada orang selain gue dan anak perempuan yang pendiam itu. Gue keluar masuk kamar yang gue sama sekali nggak tahu itu kamar siapa aja. Hasilnya nihil, cuman ada dua orang di rumah ini.

Gue baru inget, anak perempuan yang petakilan itu udah gue.... gue bunuh.

Keringat gue terus mengalir deras, gue tetep nge-check kamar satu persatu, nggak ada siapa-siapa. Tiba-tiba, telepon rumah berdering lagi. Gue lari-lari buat ngangkat teleponnya.

Gue: Halooo?!
Penelepon: ......
Gue: Halo?
Penelepon: ......

Terpaksa, gue putusin sambungan teleponnya. 

YA AMPUN, GUE UDAH BUNUH ORANG! SEKARANG ORANGTUANYA NANYAIN ANAKNYA. GUE MESTI JAWAB APAAA?! YA AMPUN.

Iya, pas banget. Gue langsung kebangun dari mimpi serem itu. Badan gue keringat dingin lagi dan pusing-pusing. Gue langsung mukul-mukul kepala gue sendiri. Yang tadi itu mimpi, kan....?

Alhamdulullah, mimpi.

Gue langsung ke luar kamar. Untung aja ada ibu gue, ternyata bener, cuman mimpi. Tapi kenapa harus bersambung? Bikin ngeri aja. Au amat, gue nggak mau berpikiran terlalu jauh kalau mimpi buruk itu pertanda ada kejadian buruk. Cuman mimpi, kan?

Yeshhhh, selesai sudah gue curhat. Ada di antara kalian yang bisa mengartikan mimpi? Kasih tahu gue di kolom komentar aja, ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Black Moustache